Di zaman sekarang dengan kecanggihan teknologi dan perkembangan zaman yang semakin pesat, banyak perusahaan dan organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan yang sangat spesifik dalam bidang tertentu, tetapi juga mampu berkolaborasi dengan orang-orang di bidang lain. Salah satu konsep yang populer untuk menggambarkan karyawan seperti itu adalah “T-Shaped Person.”
T-Shaped Person
adalah seseorang yang menguasai satu bidang keahlian secara mendalam namun juga
punya kemampuan untuk meluaskan pemahaman di bidang-bidang lainnya. Dengan kata
lain, ia punya keahlian yang mendalam dalam satu bidang namun tetap “nyambung”
saat ngobrol tentang bidang-bidang lainnya. Istilah lain dari orang seperti ini
adalah “generalizing specialist.”

Sumber gambar: https://darmawanaji.com/t-shaped-person-solusi-dilema-antara-generalis-vs-spesialis/
T-Shaped Person pertama kali diperkenalkan di McKinsey & Company, David Guest dan CEO IDEO Tim Brown, seseorang dengan keterampilan ini biasanya memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas di bidang tertentu yang terkait dengan kinerja dan kesuksesan profesional mereka. Perusahaan atau organisasi yang mencari karyawan profesional dengan T-Shaped Skills mengakui bahwa ada tiga jenis karyawan, yaitu T-Shaped skills, I-Shaped skills, dan X-Shaped skills. Dari tiga keterampilan ini, perusahaan atau organisasi biasanya mencari karyawan yang memiliki T-Shaped Skills
Lebih
lanjut tentang T-Shaped Skills, jika kita melihat gambar di atas kita bisa
membaginya menjadi dua bagian. Pertama, bagian atas yaitu dash atau generalist.
Bagian ini menandai kemampuan dalam banyak hal, baik itu pengetahuan atau skill,
tetapi tanpa spesialisasi. Kedua, bagian bawah berupa I shaped atau specialist,
menunjukkan pemahaman yang mendalam pada suatu hal. Nah, ketika seseorang
memiliki kombinasi dua shape di atas, maka bisa dikatakan ia adalah T-Shaped
Person.
T-Shaped Person ini biasanya adalah orang yang selalu ingin belajar, baik mendalami bidang ilmu yang ia miliki atau hal-hal yang baru. Itulah mengapa orang seperti itu cocok bekerja secara agile. Apa itu bekerja secara agile? Agile Working adalah penerapan metode kerja yang terdesentralisasi, dimana perusahaan akan memungkinkan para karyawannya untuk sukses dengan batasan minimal dan dengan tanggung jawab yang maksimal. T-Shaped Person cocok bekerja secara agile karena ia dapat fokus pada bidang keahliannya saat tengah mengerjakan pekerjaan. Namun saat pekerjaan tersebut selesai, ia bisa membantu mengerjakan pekerjaan lain yang memiliki prioritas tinggi. Hal ini bisa mengoptimalkan efektivitas dalam kolaborasi tim, seseorang dengan T-Shaped bisa membantu memudahkan pekerja lain karena pemahamannya yang luas, sehingga komunikasi menjadi jauh lebih lancar.
Mengapa perusahaan atau organisasi melihat T-Shaped Person sebagai sebuah keunggulan? T-Shaped Person memiliki fleksibilitas dan kreativitas. T-Shaped Person dapat bekerja di banyak bidang yang berbeda, dan memungkinkan mereka untuk melihat masalah dari berbagai perspektif dan menghasilkan solusi yang kreatif. Dalam dunia kerja yang terus berubah dengan cepat, karyawan yang fleksibel dan kreatif sangat dihargai. T-Shaped Person memiliki kolaborasi yang lebih baik, T-Shaped Person dapat bekerja dengan orang-orang di bidang yang berbeda dan memahami bahasa mereka. Hal ini memudahkan karyawan untuk berkolaborasi dengan tim dan menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dari berbagai bidang. Selain itu, T-Shaped Person memiliki kinerja yang lebih baik, T-Shaped Person biasanya lebih produktif dan efisien dalam bekerja. Hal ini karena mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang-bidang lain yang memungkinkan mereka untuk memahami masalah secara menyeluruh dan mencari solusi yang lebih efektif. T-Shaped Person juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Dalam dunia kerja yang terus berubah dengan cepat, karyawan yang memiliki keterampilan yang luas dan fleksibilitas lebih mampu beradaptasi dengan perubahan. T-Shaped Person memiliki kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan cepat dengan teknologi dan tren terbaru di bidang mereka dan T-Shaped Person memiliki keterampilan Soft Skills yang lebih baik, karyawan yang menjadi T-Shaped Person biasanya memiliki keterampilan interpersonal yang lebih baik. Termasuk kemampuan berkomunikasi yang baik, kepemimpinan, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Keterampilan ini sangat penting di tempat kerja yang semakin kolaboratif dan terus berkembang
Dalam
hal ini, menjadi seseorang dengan keterampilan T-Shaped sangat penting.
Bagaimana meningkatkan Kemampuan menjadi T-Shaped Person?
Pertama,
terus belajar. Expertise your expert. Untuk menjadi T-Shaped Person yang
efektif, seseorang harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Mencari
peluang untuk mengikuti kursus, seminar, atau sertifikasi di bidang yang
berbeda untuk meningkatkan pengetahuannya. Apapun bidang keahlian kita, get
better at it. Seperti yang dikatakan oleh Steve Jobs, “stay hungry, stay
foolish.” Hal tersebut bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua,
berkolaborasi dengan orang-orang di berbagai bidang. Go Wide. Mencari
kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang di berbagai bidang dalam
organisasinya. Hal ini memungkinkan kita untuk belajar dan memahami bahasa yang
digunakan di bidang tersebut serta untuk membangun jaringan kontak yang luas.
Ketiga,
pahami tujuan bisnis. Seseorang yang ingin menjadi T-Shaped Person yang efektif
harus memahami tujuan bisnis perusahaannya. Hal ini memungkinkan untuk bekerja
dengan rekan kerja di berbagai departemen dan memastikan bahwa tindakan mereka
sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Keempat,
terus meningkatkan keterampilan soft skills. Push at your boundaries,
test your limits. Seseorang harus terus meningkatkan keterampilan
interpersonal mereka, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja
tim. Hal ini memungkinkan untuk bekerja dengan rekan kerja di berbagai
departemen dan membangun hubungan kerja yang baik.
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa menjadi seorang T-Shaped Person sangat penting dan dibutuhkan banyak perusahaan atau organisasi. Peluang kerja juga terbuka lebar untuk orang-orang yang masuk dalam golongan T-Shaped Person. Maka perlu kiranya melakukan peningkatan kapasitas diri agar menjadi T-Shaped Person.
Referensi:
Darmawanaji.com. T-Shaped Person: Solusi Dilema Antara Generalis vs Spesialis. Diakses dari https://darmawanaji.com/t-shaped-person-solusi-dilema-antara-generalis-vs-spesialis/.
Indeed.com. What Are T-Shaped Skills and Why Are They Important?. Diakses dari https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/t-shaped-skills.
LinovHR. Mengenal Agile Working. Diakses dari https://www.linovhr.com/agile-working/.
Medium. Keunggulan T-Shaped Person dalam Agile. Diakses dari https://medium.com/codexstories/keunggulan-t-shaped-person-agile-45e7c2771634.
Milenialis.id. Mengenal T-Shaped Person dan Peran Pentingnya dalam Mencari Pekerjaan di Zaman Sekarang. Diakses dari https://milenialis.id/mengenal-t-shaped-person-dan-peran-pentingnya-dalam-mencari-pekerjaan-di-zaman-sekara