“Six Thinking Hats” dalam Pendidikan

Setiap manusia memiliki penyelesaian masalah yang berbeda, ada yang menggunakan pendekatan positif dan ada juga yang menggunakan pendekatan negatif. Six Thinking Hats memadukan kedua pendekatan tersebut dalam memecahkan persoalan dengan cara berpikir inovatif, kritis dan kreatif.

Six Thinking Hats ditemukan oleh Edward de Bono, seorang psikolog, dokter, dan filsuf Malta. Pendekatan Six Thinking Hats disebutkan dalam buku yang dikarangnya pada tahun 1985 dengan judul “Six Thinking Hats”. 

123

Apa itu “Six Thinking Hats”?

Six Thinking Hats didefiniskan sebagai cara menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang, melalui jalan yang bebas konfilik dengan pendekatan yang berbeda-beda. Six Thinking Hats merupakan metode pengambilan keputusan menggunakan enam perspektif yang berbeda (Amri Ikhsan, 2023). Berikut adalah penjelasan setiap warna topi dari Six Thinking Hats: (1) Topi Putih. Putih menggambarkan kesucian dan kemurnian, identik dengan analisa. Mereka yang berpikir menggunakan topi putih berarti membuahkan hasil analisis berdasarkan observasi lingkungan sekitar. Mereka menggunakan data-data dengan detail untuk menganalisis suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. 

Picture2

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

Mereka yang menggunakan topi putih memikirkan fakta dan data yang relevan dari setiap persoalan yang terjadi. Jika kita menggunakannya dalam pembelajaran, maka mereka yang berpikir dengan topi putih akan mengumpulkan informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya. Informasi ini bisa berupa fakta, data dan grafik yang netral dan objektif, bukan opini atau interpretasi. Topi putih melambangkan guru yang berpikir melalui fakta. 

Topi putih sangat diperlukan karena kualitas dari setiap keputusan yang dibuat tergantung dari kualitas informasi yang guru miliki, dengan memakai topi putih, guru harus memiliki informasi tentang kurikulum, strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, kaidah penilaian, dan administrasi guru lainnya. Guru juga harus mengetahui materi apa yang mesti diajarkan, bagaimana cara mengajar, bagaimana cara menilai, siapa yang diajar, data tentang hasil pembelajaran, (Edward De Bono, 1985).

Picture3

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

(2) Topi Merah. Merah menggambarkan emosi dan amarah. Mereka yang berpikir menggunakan topi merah berarti mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan emosi atau intuisi. Pengalaman dan rutinitas mengajar guru yang relatif lama bisa memunculkan ‘feeling’ dalam pembelajaran. Topi merah biasanya bagi guru yang sudah lama mengajar, (Edward De Bono, 1985).

Picture4

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

(3)Topi Kuning. Kuning menggambarkan optimisme dan kepercayaan diri, sehingga mereka yang berpikir dengan topi kuning dapat menggunakan pendekatan positif dalam menyelidiki masalah. Sesuai dengan prinsip optimisme, pemakai topi kuning perlu menanamkan mindset bergerak maju meski keadaan sangat sulit. Mereka yang berpikir dengan topi kuning akan terus ‘bertahan’ ketika segala sesuatunya tampak sulit.

Mereka akan berfokus pada alasan yang masuk akal dan positif terhadap sebuah kebijakan. Mereka yang menggunakan topi kuning akan menemukan semua sisi positif dari tantangan atau masalah yang dihadapi. Dalam pembelajaran, berpikir dengan menggunakan topi kuning memampukan guru untuk ‘mengikuti perkembangan zaman’ dalam memandang setiap perubahan di dunia pendidikan seperti perubahan kurikulum, maka berpikir dengan konsep topi kuning layak untuk diterapkan, (Edward De Bono, 1985).

Picture5

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

(4) Topi Hijau. Hijau identik dengan alam, bisa juga diartikan sebagai keunikan. Mereka yang berpikir dengan topi hijau melahirkan inovasi-inovasi kreatif yang bisa memberikan solusi bagi suatu masalah. Mereka biasanya mengeksplorasi ide-ide kreatif tanpa menerima banyak kritik. Topi hijau melambangkan berpikir kreatif atau out of the box.

Guru diajak berpikir ‘sedikit’ menyamping tanpa berpikir logis. Guru bertopi hijau kaya dengan ide ide baru, berani berinovasi, lincah mencari solusi, dan lihai menemukan alternatif kemungkinan kemungkinan baru, (Edward De Bono, 1985).

Picture7

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

(5) Topi Biru. Biru menggambarkan langit, yaitu sesuatu yang posisinya paling tinggi. Topi biru melambangkan organisasi berpikir, langkah apa yang diambil selanjutnya. Biru adalah warna angkasa, biru adalah sesuatu di atas segalanya. Topi ini dianggap topi manajemen. Peran topi biru adalah untuk memastikan bahwa guru menggunakan semua informasi yang relevan untuk membuat pembelajaran berkualitas, membuat siswa benar-benar belajar, (Edward De Bono, 1985).

Picture8

Sumber gambar: https://www.binar.co.id/blog/pengertian-six-thinking-hats

(6) Topi Hitam. Hitam menggambarkan warna yang suram dan pesimisme, kebalikan dari topi kuning. Mereka yang berpikir dengan topi hitam akan melihat segala sesuatu dari sisi buruknya.

 

Topi hitam berpikir dan melihat sisi buruk dari sebuah kebijakan. Topi hitam mengeksplorasi situasi-situasi apa saja yang tidak memungkinkan bagi kebijakan tersebut untuk dilaksanakan, masalah apa saja yang berpotensi muncul dan kelemahan apa saja yang ada di dalam implementasi kebijakan tersebut, (Edward De Bono, 1985).

Dengan pemahaman tentang Six Thinking Hats tersebut, kita memahami bahwa setiap orang bisa memiliki kerangka berpikir yang berbeda tergantung dari sudut pandang mereka terhadap sesuatu, seseorang bisa mengambil suatu permasalahan dari sudut pandang yang berdasarkan fakta, emosi, optimisme, pesimisme, atau out of the box. Dengan demikian, kita bisa lebih memahami sudut pandang kita terhadap sesuatu, apakah saat ini ketika melihat suatu permasalahan kita sedang memakai topi putih? Atau topi merah? Atau topi hitam? Pendekatan Six Thinking Hats ini dapat menghasilkan keputusan terbaik dalam memecahkan masalah, karena kita mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.

Referensi:

Amri Ikhsan. (2023). “Topi Imajiner” Guru untuk Kurikulum Merdeka. Diakses 21 September 2023 dari https://www.metrojambi.com/kolom/13557483/Topi-Imajiner-Guru-untuk-Kurikulum-Merdeka

Binar Academy. (2023). “Six Thinking Hats : Pengertian dan Cara Menggunakan Teknik 6 Topi”. Diakses 21 September 2023 dari https://www.binaracademy.com/blog/pengertian-six-thinking-hats

Explore Florist Ideas For Next Yeary

1%
Wild Flowers
1%
Meadow
1%
Exotic Flowers
demand

flower types

Our showroom is an expression of what we love doing; being creative with floral and plant arrangements. Whether you are looking for a florist for your perfect wedding, or just want to uplift any room with some one of a kind living decor, Blossom With Love can help.