Eudaimonia: Tujuan Tertinggi dari Kehidupan Manusia

Saya salah satu jenis manusia yang senang sekali membaca buku. Saya senang membaca buku tentang filsafat, psikologi, dan teologia. Saya diperkenalkan dengan prinsip Stoikisme dari Henry Manampiring dalam bukunya yang berjudul Filosofi Teras. Filosofi Teras menceritakan tentang aliran filsafat Stoikisme dan mengajarkan untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, selain itu dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana hidup ala Stoa yang menerapkan prinsip “mindfulness” dan “here and now”. Henry Manampiring adalah salah satu penulis favorit saya. Saya senang sekali mengikuti karya-karyanya. Ada satu bukunya dengan judul “The Alpha Girls” yang membuka mata saya sebagai perempuan untuk memiliki prinsip alpha girls atau alpha woman dan buku itu cocok sekali dengan saya. Saya selalu menunggu karya-karya dari Henry Manampiring sama seperti saya selalu menunggu karya-karya dari Andrea Hirata, seorang penulis novel dari Belitung dengan alur ceritanya yang sangat menakjubkan. 

Pada tahun 2023, tepatnya satu tahun yang lalu. Henry Manampiring menerbitkan buku filosofi yang baru dengan judul “The Compass”. The Compass menceritakan filosofi Arete yang menggambarkan tentang kebahagiaan yang sejati. Saya sedang membaca buku tersebut walaupun belum selesai dibaca semuanya, namun banyak hal menarik yang ingin saya tuliskan tentang filosofi Arete ini. Berawal dari filosofi Arete. Apa itu filosofi Arete? Arete merupakan filosofi dari Yunani kuno dengan makna “kehebatan” atau “keunggulan”. Bagi orang Yunani kuno, Arete merupakan istilah ketika kita bisa menjadi orang yang terbaik dengan versi kita untuk segala sesuatu yang bisa kita lakukan. Jadi konsep Arete bisa berbeda-beda dengan setiap orang karena setiap orang mempunyai kapasitas “ke-bisa-annya” masing-masing. Selain itu, Arete juga mengacu pada keunggulan, kebajikan, atau kesempurnaan dalam menjalankan fungsi atau potensi seseorang. Arete tidak hanya berkaitan tentang moral, namun juga kemampuan unggul dalam berbagai bidang seperti intelektual, fisik, dan karakter. Arete juga memiliki arti kecemerlangan atau menjadi yang terbaik dalam apa pun yang seseorang lakukan. Bagi orang Yunani kuno, segala sesuatu dalam hidup ini memiliki tujuan dan fungsi, Arete berarti mencapai keunggulan dalam menjalankan fungsi dengan sempurna. Dalam filsafat Aristoteles, manusia memiliki fungsi yang unik yaitu berpikir dan bertindak secara rasional. Maka seseorang dikatakan mencapai Arete jika ia mampu berpikir secara benar dan berprilaku dengan baik sesuai Kebajikan. 

Arete bukan hanya berfungsi sebagai kebajikan individu, tetapi juga merupakan syarat untuk mencapai Eudaimonia. Apa itu Eudaimonia? Eudaimonia merupakan konsep Yunani Kuno, menggambarkan keadaan seseorang dengan kehidupan yang baik atau kemakmuran jiwa. Eudaimonia bukan hanya perasaan puas atau senang akan sesuatu, tapi lebih dari itu. Eudaimonia adalah keadaan seseorang yang menjalani hidupnya dengan penuh makna dan selaras dengan kebajikan (Arete). Filsuf seperti Aristoteles menekankan bahwa Eudaimonia merupakan tujuan tertinggi yang harus dimiliki manusia—sebuah keadaan puncak dimana seseorang mencapai potensi terbaiknya dalam segala aspek. Dalam ajaran Aristoteles, Eudaimonia bukanlah kesenangan sementara yang didapatkan dari materi. Namun, Aristoteles mengajarkan bahwa Eudaimonia merupakan tindakan baik yang konsisten dan pengembangan diri seumur hidup. Mencapai Eudaimonia adalah hal yang sangat penting karena inilah tujuan tertinggi dari kehidupan manusia, yaitu kebahagiaan sejati. Eudaimonia membuat seseorang merasa hidupnya tidak sia-sia karena selama kehidupannya diisi dengan hal-hal yang bermakna. Eudaimonia memotivasi seseorang untuk memaksimalkan potensi yang ia miliki dan mencapai versi terbaik dari dirinya. 

Ciri-ciri utama dari Eudaiomonia adalah berpusat pada kebajikan (Arete). Eudaimonia dicapai dengan menjalankan kebajikan moral dan intelektual secara konsisten. Seseorang dengan hidup yang jujur, adil, berani, sabar, dan bijaksana. Namun, hal ini tidak hanya dilakukan satu kali atau sekali-kali tapi merupakan tindakan yang konsisten dan menjadi karakter hidupnya sehari-hari. Dalam keseimbangan akan kehidupan (Goldean Mean), Eudaimonia melibatkan kesimbangan antara tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Setiap aspek kehidupannya secara emosional, fisik, dan sosial dijalani dengan seimbang dan penuh dengan kendali. Eudaimonia atau kebahagiaan sejati muncul dari menjalani hidup yang penuh dengan makna dan tujuan, berfokus pada aktivitas bermakna.

Saya berpikir bagaimana seseorang bisa mencapai Eudaimonia dalam hidupnya di tengah dunia dengan segala macam kekacauannya. Lalu saya menalar bahwa Eudaimonia merupakan perjalanan panjang seumur hidup. Dibutuhkan waktu dan proses yang terus menerus untuk mencapai keadaan hidup Eudaimonia. Berbagai macam peristiwa atau kejadian hidup sehari-hari bisa menjadi latihan atau pijakan kita untuk memiliki sifat Arete. Keadaan dimana kita harus memilih untuk jujur, sabar, dan bijaksana dalam menghadapi berbagai masalah merupakan hal yang terus menerus dibiasakan agar kita memiliki irama hidup Arete yang membuat hidup kita mencapai keadaan Eudaimonia. Setiap masalah dalam hidup kita adalah ajang untuk melatih “ke-Arete-an” dalam diri kita. 

Saya berpikir jika banyak orang saat ini memahami filosofi hidup Stoikisme dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari, maka akan ada banyak orang yang mencapai kebahagiaan sejati dalam hidupnya. Di tengah kehidupan yang ramai, riuh, dan gemuruh akan banyaknya persoalan, filosofi hidup yang dimiliki bangsa Yunani kuno ini menjadi jalan alternatif untuk berselancar dari badai kehidupan. Saat ini filosofi hidup Stoikisme sedang meriah dibicarakan dan digembor-gemborkan di masyarakat bahkan dalam berbagai instansi pekerjaan konsep “Mindfulness” seringkali menjadi andalan dan keharusan yang dimiliki oleh pegawai dalam bekerja.

Saat ini dibutuhkan banyak orang yang menjadi pelopor untuk memberitakan filosofi ini karena filosofi ini membuat kehidupan kita menjadi lebih bermakna dan mencapai keadaan Eudaimonia dimana titik tertinggi dari sebuah kebahagiaan. Dibutuhkan banyak figure yang menerapkan filosofi ini sehingga banyak orang yang juga mencapai keadaan hidup yang paling sejati ini. Namun sebagai manusia yang seringkali meleset, hal ini pastinya sulit untuk diterapkan. Maka keadaan Eudaimonia ini memiliki proses seumur hidup dan membutuhkan latihan yang panjang dalam mencapainya. 

Menurut saya generasi anak muda zaman sekarang membawa kurang-lebih vibes dengan filosofi seperti ini. Presentase anak muda yang berusia 16-30 tahun di Indonesia adalah 24,5% atau sekitar 64,16 juta jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang, secara kuantitas angka 24,5 % ini cukup besar (BPS, 2014). Maka peranan anak muda zaman sekarang berpengaruh sangat besar dalam lingkungan sosial dan pekerjaan. Anak muda zaman sekarang semakin sadar bahwa kebahagiaan bukan hanya soal kesenangan instan, tetapi soal menemukan makna dalam hidup. Anak muda sering terlibat dalam perjalanan pencarian jati diri, mencari pekerjaan, hubungan, atau aktivitas yang membuat hidup mereka lebih bermakna. 

Keberfokusan akan makna hidup menjadi hal yang di highlight akhir-akhir ini dan kehidupan akan terus mengarah pada pencapaian Eudaimonia. Maka hal yang sangat menguntungkan sekali bagi saya jika kita terus mengeksplorasi banyak hal di sekitar kita dan berusaha untuk menerapkannya. Mari kita memiliki irama hidup untuk mencapai kebahagiaan tertinggi dalam hidup yaitu Eudaimonia.

“…well-being is not so much an outcome or end state as it is a process of fulfilling or realizing one’s daimon or true nature — that is, of fulfilling one’s virtuous potentials and living as one was inherently intended to live.” — Deci et al (2006: 2)

"...kesejahteraan bukanlah sekadar hasil akhir atau kondisi akhir, melainkan sebuah proses untuk memenuhi atau mewujudkan daimon atau jati diri sejati seseorang — yaitu, dengan memenuhi potensi kebajikan dan hidup sebagaimana seseorang seharusnya hidup menurut hakikat dirinya." — Deci et al (2006: 2)

Referensi:

Wikipedia. (n.d.). Eudaimonisme. Wikipedia bahasa Indonesia. Diakses pada 19 Oktober 2024, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Eudaimonisme

Wikibooks. (n.d.). Yunani Kuno/Filsafat/Arete. Wikibooks bahasa Indonesia. Diakses pada 19 Oktober 2024, dari https://id.wikibooks.org/wiki/Yunani_Kuno/Filsafat/Arete

Xyosilia. (2020, 12 Juni). Eudaimonia: Bahagia tapi menderita. Medium. Diakses pada 19 Oktober 2024, dari https://medium.com/@xyosilia/eudaimonia-bahagia-tapi-menderita-8c666934f21f

Explore Florist Ideas For Next Yeary

1%
Wild Flowers
1%
Meadow
1%
Exotic Flowers
demand

flower types

Our showroom is an expression of what we love doing; being creative with floral and plant arrangements. Whether you are looking for a florist for your perfect wedding, or just want to uplift any room with some one of a kind living decor, Blossom With Love can help.