"Lalu berkatalah Daud kepada Gad: ”Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia.” ―2 Samuel 24:14
Dalam hidup ini seringkali kita meleset dalam banyak hal. Kadang masalah
datang dengan berbagai cara, dengan cara kesalahan kita sendiri maupun yang
bukan kesalahan kita. Jika karena kesalahan kita sendiri, tentu saja hal yang
bisa kita terima dan segera diperbaiki. Namun, seringkali masalah datang bukan
karena kendali kita. Setiap persoalan hidup membawa kita untuk selalu
bergantung pada-NYA, bahkan dalam kondisi yang baik-baik saja dan aman-aman
saja kita masih harus dan tetap bergantung pada-NYA apalagi dalam situasi
sulit. Intinya bukan pada kondisi yang baik-baik saja maupun kondisi sulit,
tapi bagaimana di setiap situasi dan kondisi hidup, kita terus dan selalu
bergantung pada-NYA. Memiliki irama hidup yang berpegang penuh dan utuh hanya
kepada-NYA. Jika irama hidup kita sudah terbentuk untuk selalu bergantung
pada-NYA, dalam setiap tanjakkan atau turunan hidup kita sudah terbiasa
bersama-NYA dan mampu menaiki anak tangga kehidupan lebih tinggi lagi.
Setiap anak tangga kehidupan yang kita miliki, kita sudah terbiasa untuk berpegangan pada-NYA. Bagaimana caranya untuk terbiasa berpegangan pada-NYA? Kadang Tuhan lebih tau yang terbaik dalam hidup kita, bahkan kadang Ia memberikan cobaan atau masalah dengan dentuman yang keras dan dahsyat. Namun, itulah cara-NYA untuk membuat kita selalu berpegang pada-NYA dalam setiap Langkah anak tangga kehidupan ini. Jadi, jika kita melalui suatu masalah yang menyakitkan dan menyulitkan hidup, jangan dulu kesal atau marah bahkan murka karena ada makna yang Tuhan ingin sampaikan lewat hal tersebut yang tujuannya adalah kebaikan dan damai sejahteran untuk kita.